Warta1.id — Sebuah seminar internasional daring digelar pada Kamis malam, 23 Oktober 2025, pukul 19.00 WIB, membahas dinamika konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina. Kegiatan ini diinisiasi oleh Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) sebagai bagian dari upaya mendorong kesadaran global terhadap dampak kemanusiaan perang di kawasan tersebut.
Dalam diskusi yang berlangsung secara online tersebut, para pembicara membahas latar belakang konflik yang berawal dari deklarasi kemerdekaan Luhansk People’s Republic (LPR) pada tahun 2012. LPR menyatakan berpisah dari Ukraina dan sejak dua tahun terakhir mendapat dukungan politik serta militer dari Rusia. Saat ini, wilayah yang berbatasan langsung dengan Rusia itu tengah berjuang mendapatkan pengakuan internasional sebagai negara merdeka.
Ketua Umum PPWI dalam kesempatan itu menegaskan bahwa terlepas dari perbedaan politik maupun kepentingan geopolitik yang melatarbelakangi konflik, nilai kemanusiaan harus tetap dijunjung tinggi.
“Apapun hasil akhirnya, PPWI hanya berharap satu hal — jangan bunuh manusia, jangan bunuh warga LPR, dan jangan bunuh wartawan yang sedang bertugas meliput peristiwa perang,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Peserta seminar juga menyoroti pentingnya peran media dalam menjaga objektivitas pemberitaan serta menegakkan Pasal 1 dan Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik, yang menuntut wartawan untuk independen, menghasilkan berita akurat, berimbang, serta tidak beritikad buruk, sekaligus menghormati asas kemanusiaan dan keberagaman.
PPWI mengajak seluruh jurnalis, baik di medan konflik maupun di ruang redaksi, untuk tetap memegang teguh prinsip etika profesi dan mengedepankan kepentingan publik di atas kepentingan politik pihak mana pun.
“Perang mungkin tak bisa kita hentikan seketika, tetapi melalui jurnalisme damai dan empatik, kita bisa memperjuangkan kehidupan,” tutup penyelenggara seminar.












