Miris! Warga Karang Joho Hidup Sebatang Kara dalam Kondisi Memprihatinkan

  • Bagikan

Warta1.id – Potret kemiskinan kembali tergambar jelas di Karang Joho, Samban, Kabupaten Semarang. Seorang lansia bernama Mbah Supi, warga RT 01 RW 04, hidup sebatang kara dalam rumah yang hampir roboh. Kisah pilu ini menyentuh hati banyak pihak dan memunculkan pertanyaan besar terkait kepedulian pemerintah desa terhadap warganya yang membutuhkan.

Menurut keterangan sejumlah warga setempat yang enggan disebutkan namanya, Mbah Supi hidup tanpa sanak saudara. Di usia senjanya, ia harus bertahan sendiri di rumah yang sudah tidak layak huni. “Kasihan Mbah Supi, sudah tua dan hidup sendiri, rumahnya juga hampir roboh,” ungkap salah satu tetangga.

Baca Juga :  TNI dan BCA Kirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Warga pun mulai mempertanyakan kepedulian aparat setempat, mulai dari tingkat RT, RW, hingga kelurahan. Mereka menilai belum ada langkah konkret atau bantuan yang diterima Mbah Supi untuk memperbaiki kondisi kehidupannya. “Kami heran mengapa tidak ada yang peduli, padahal Mbah Supi adalah warga di sini,” ujar warga lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak perangkat dusun Karang Joho belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan warga dan kondisi yang dialami Mbah Supi. Upaya konfirmasi dari pihak media masih terus dilakukan.

Baca Juga :  Bus PO Haryanto Terbakar di Tol KM 419+600 Semarang

Kasus Mbah Supi menjadi cerminan betapa pentingnya perhatian terhadap warga miskin dan lansia, terutama mereka yang hidup sendiri tanpa dukungan keluarga. Masyarakat berharap agar pemerintah desa maupun dinas terkait segera turun tangan untuk memberikan bantuan nyata.

Pemerintah Kabupaten Semarang dan instansi sosial terkait diharapkan tidak hanya memberikan bantuan darurat, tetapi juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program bantuan sosial yang ada. Transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan sangat dibutuhkan agar tidak ada lagi warga yang terabaikan seperti Mbah Supi.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *