Warta1.id – Musim durian di Desa Mbrongkol, Dusun Cantingan, Gunung Kelir, Kabupaten Ungaran, tahun ini tergolong sepi.
Hal ini diungkapkan oleh Mbah Supriyanto, atau yang akrab disapa Mbah Pri, seorang pedagang durian yang menjajakan hasil panennya di rumahnya sendiri.
Menurut Mbah Pri, hasil panen durian tahun ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Penyebab utama dari penurunan panen ini adalah angin kencang yang melanda daerah tersebut beberapa hari lalu.
“Angin kencang kemarin berdampak pada panen durian. Banyak buah yang rontok sebelum waktunya dan sebagian tidak bisa dijual,” ujarnya saat ditemui di rumahnya pada Selasa (4/2/2025).
Meski kondisi panen kurang menggembirakan, Mbah Pri tetap berjualan. Salah satu jenis durian yang tergolong istimewa adalah durian musang, yang dibandrol dengan harga Rp 300.000 per buah.
Walaupun ukurannya tidak terlalu besar, durian ini memiliki kualitas rasa yang dijamin istimewa.
Meskipun jumlah panen menurun, sejumlah pedagang durian dari Kota Semarang dan bahkan dari Jawa Timur masih rutin datang ke rumah Mbah Pri untuk membeli durian secara grosir.
Para pedagang tersebut kemudian menjual kembali durian ke berbagai wilayah di Semarang dan sekitarnya.
“Kalau pembeli langsung memang agak sepi, kebanyakan yang datang ya para pedagang,” pungkasnya.