Warta1.id – Polemik terkait peran dan fungsi Dewan Pers kembali mencuat di kalangan insan media dan organisasi pers. Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, memberikan tanggapan tegas terhadap isu tersebut melalui pernyataannya pada Senin (13/10/2025).
Dalam pernyataannya, Wilson mengimbau para jurnalis dan anggota PPWI untuk tidak terjebak dalam perdebatan yang dianggapnya tidak produktif mengenai Dewan Pers. Ia menilai, selama kegiatan jurnalistik di lapangan tetap berjalan tanpa hambatan atau pelarangan, maka polemik mengenai lembaga tersebut sebaiknya diabaikan.
“Sepanjang kegiatan jurnalistik tidak terhambat apalagi dilarang, maka lupakan lembaga itu. Publik juga sudah eneg dengan dewan tak berguna itu. Jangan habiskan energi, waktu, dan kuota hanya untuk membahas lembaga partikelir itu,” ujarnya.
Wilson juga menegaskan bahwa PPWI merupakan organisasi independen yang tidak tunduk kepada Dewan Pers. Ia menilai keberadaan lembaga tersebut tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bahkan dinilainya sering berpihak kepada pihak-pihak yang merasa terganggu oleh pemberitaan pers.
“PPWI tidak tunduk pada lembaga konyol semacam Dewan Pers. Sejak lama kami menyerukan agar lembaga itu dibubarkan karena tidak bermanfaat bagi rakyat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wilson menambahkan bahwa kiprah PPWI telah meluas hingga ke tingkat internasional. Ia menyebut PPWI kini diakui dan diperhitungkan dalam forum global, termasuk melalui partisipasinya dalam kegiatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“PPWI sudah di level global. Jangan turunkan pamor kita ke level lokal hanya untuk mengurusi lembaga yang tiada guna bagi bangsa dan negara,” tuturnya.
Pernyataan Wilson Lalengke tersebut muncul di tengah meningkatnya kritik terhadap Dewan Pers yang dinilai sejumlah kalangan belum maksimal dalam melindungi kebebasan pers dan jurnalis independen di Indonesia.
Sebagai organisasi jurnalisme warga, PPWI selama ini dikenal aktif memperjuangkan kebebasan berekspresi, hak publik atas informasi, dan kesetaraan dalam praktik jurnalistik.