Warta1.id — Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, dijadwalkan akan berpartisipasi dalam seminar online internasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah Rusia pada 23 Oktober 2025 mendatang. Acara tersebut akan dipusatkan di Wina, Austria, dan menghadirkan sejumlah tokoh internasional dari kalangan politik, akademisi, media, dan aktivis kemanusiaan.
Wilson Lalengke, yang baru saja memberikan pidato di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diundang secara resmi oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta untuk menghadiri seminar tersebut.
Seminar bertema “Perjalanan Kemerdekaan Republik Rakyat Luhansk” itu akan membahas dinamika konflik Rusia Ukraina dengan menyoroti aspek sejarah, politik, dan kemanusiaan. Forum ini diharapkan menjadi ruang dialog untuk memahami akar permasalahan dan mencari solusi damai atas konflik berkepanjangan di kawasan Eropa Timur.
Menurut sumber internal Kedutaan Besar Rusia, kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai negara yang memiliki pandangan beragam terhadap ketegangan geopolitik di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya kepada jaringan media nasional, Wilson Lalengke menyampaikan komitmennya untuk berkontribusi secara positif dalam forum tersebut.
“Ini adalah kesempatan untuk memahami kompleksitas konflik dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi damai yang berakar pada rasa saling menghormati dan kesadaran sejarah,” ujar Lalengke, yang merupakan alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012, Sabtu (11/10).
Republik Rakyat Luhansk sendiri merupakan entitas yang memproklamasikan kemerdekaannya dari Ukraina pada tahun 2014. Peristiwa tersebut menjadi salah satu pemicu utama pecahnya konflik antara Rusia dan Ukraina yang hingga kini masih berlangsung.
Pihak penyelenggara menegaskan bahwa seminar ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pandangan politik tertentu, melainkan untuk mendorong dialog internasional yang konstruktif dalam rangka mencari solusi damai dan berkelanjutan.
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta diketahui telah menjalin kerja sama dengan PPWI dalam berbagai kegiatan budaya dan media, seperti pemutaran film dokumenter, advokasi jurnalis di wilayah konflik, serta program publikasi lintas negara. Keterlibatan terbaru ini disebut sebagai langkah lanjutan dalam membangun jembatan diplomatik dan intelektual antara kedua negara.
Seminar internasional ini akan berlangsung selama satu hari dan disiarkan secara langsung kepada peserta terdaftar di seluruh dunia.
Partisipasi Wilson Lalengke diharapkan dapat membawa perspektif Indonesia dalam percakapan global mengenai perdamaian dan resolusi konflik internasional.