Kepala BPSDMD Jawa Tengah Alergi Bertemu Wartawan, Saat di Konfirmasi Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Rekrutmen ASN dan PPPK Honorer

  • Bagikan

Warta1.id — Dugaan penyalahgunaan wewenang dalam proses rekrutmen calon Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah semakin menjadi sorotan tajam publik.

Rabu (24/9), tim media berupaya mengonfirmasi langsung kepada Kepala BPSDMD, Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd. Namun, meski diketahui berada di kantor, pejabat tersebut memilih untuk tidak menemui wartawan.

Baca Juga :  Tambang CV Dagga Handal Prima di Desa Mangunharjo Semarang Resmi Berizin, Pengelola Sesalkan Pemberitaan yang Terkesan Menyudutkan

Sikap menghindar itu sontak menimbulkan tanda tanya besar. Publik justru semakin curiga ada hal yang ditutup-tutupi terkait dugaan praktik tidak transparan dalam rekrutmen tenaga honorer yang akan diangkat menjadi ASN maupun PPPK. Alih-alih memberikan jawaban, Kepala BPSDMD justru “menghilang” di balik tembok birokrasi.

Tim redaksi hanya diterima oleh bagian kepegawaian, yang juga tidak memberikan keterangan memadai.

Baca Juga :  Pemerintah Ubah Skema Bansos, Fokus pada Pengangguran dan Korban PHK

“Kalau memang tidak ada masalah, mengapa harus takut menghadapi wartawan? Publik butuh kejelasan, bukan diam seribu bahasa,” sindir salah satu aktivis antikorupsi di Semarang.

Sikap tertutup pejabat publik terhadap media dinilai mencederai prinsip transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Padahal, rekrutmen ASN dan PPPK menyangkut masa depan ribuan tenaga kerja dan menjadi isu sensitif yang menyedot perhatian masyarakat luas.

Baca Juga :  Harga Seragam Sekolah Negeri di Semarang Dikeluhkan Terlalu Mahal, PATTIROS dan KP2KKN Desak Evaluasi

“Ketika pejabat enggan memberikan klarifikasi, publik bisa saja menilai ada sesuatu yang disembunyikan. Ini bukan sekadar persoalan pribadi, tapi menyangkut tanggung jawab publik,” tegas seorang pengamat kebijakan publik.

Hingga berita ini dipublikasikan, Kepala BPSDMD maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum juga mengeluarkan pernyataan resmi. Diamnya pejabat kian mempertebal dugaan adanya permainan dalam rekrutmen aparatur negara.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *