BRIN Temukan Potensi Sesar Aktif di Semarang, Demak, dan Kendal

  • Bagikan

Warta1.id – Tim riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Kebencanaan Geologi menemukan potensi sesar aktif di wilayah Semarang dan sekitarnya. Temuan tersebut diperoleh setelah tim melakukan ekspedisi geologi darat pada Mei 2025 di tiga wilayah, yakni Semarang, Demak, dan Kendal.

Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan sekaligus memahami fitur geologi aktif, khususnya struktur sesar naik yang diduga masih menyimpan potensi aktivitas seismik di masa mendatang.

Menurut periset bidang Paleoseismologi BRIN, Sonny Aribowo, temuan lapangan memperlihatkan jejak morfologi yang mengindikasikan adanya sesar aktif. “Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang menjadi indikatornya,” ujarnya, Kamis (19/9).

Baca Juga :  Tambang Ilegal di Pemalang Diduga Gunakan Solar Subsidi, Media Soroti Lambannya Penindakan

Ekspedisi tersebut menyusuri tiga zona utama. Di Zona Timur (Demak), tim menemukan gawir sesar berupa lereng curam setinggi satu meter di atas endapan aluvial muda. Lokasi ini dinilai cocok untuk survei geolistrik serta pemetaan lanjutan menggunakan teknologi LiDAR.

Di Zona Kota (Semarang), struktur serupa juga ditemukan di area Taman Makam Pahlawan, dengan ketinggian gawir mencapai empat meter. Namun, pelacakan lebih lanjut akan dilakukan mengingat kawasan perkotaan telah banyak mengalami perubahan lanskap akibat aktivitas manusia.

Baca Juga :  Prabowo Subianto Serukan Pentingnya Persatuan Negara Muslim di KTT D-8

Sementara itu, di Zona Barat (Kendal), tepatnya di kawasan Bendungan Juwero, jejak sesar aktif terlihat lebih jelas. Tim mencatat adanya gawir setinggi 0,5–3 meter serta singkapan sesar aktif yang menunjukkan aktivitas tektonik Holosen, yakni pergerakan kerak bumi sejak 11.700 tahun lalu hingga sekarang. Bahkan, beberapa bagian sesar terangkat hingga 20 meter di atas aliran sungai.

Sonny menambahkan, patahan di Semarang masih diteliti lebih lanjut untuk memastikan apakah berasal dari satu segmen sesar utuh atau terdiri dari beberapa segmen berbeda. “Kalau dari permukaan, sesarnya terlihat putus-putus, jadi bisa jadi berbeda segmen. Tapi nanti di ekspedisi bulan Agustus/September akan dilakukan trenching di lokasi tersebut, untuk melihat berapa periode ulang gempa yang terjadi,” jelasnya.

Baca Juga :  Kredibilitas dan Kapabelitas Tim Gaspol Investigasi Media Jateng Tak Diragukan, Siap Ungkap Fakta dan Data di Lapangan !!

Rencananya, ekspedisi lanjutan akan dilakukan pada Agustus 2025 dengan fokus pada pengambilan 10 sampel ilmiah, pemetaan tujuh lokasi, serta finalisasi draf publikasi ilmiah.

Temuan sesar aktif di wilayah Semarang, Demak, dan Kendal ini diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah bagi mitigasi bencana, penyusunan tata ruang, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap potensi risiko gempa bumi di Jawa Tengah.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *