Warta1.id – Aktivis dan pengacara Eggi Sudjana mengungkapkan kekecewaannya terhadap Amnesty International terkait laporan dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Menurut Eggi, laporan tersebut tidak mendapatkan tanggapan sebagaimana yang ia harapkan dari organisasi non-pemerintah (NGO) yang bergerak di bidang hak asasi manusia itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Eggi dalam wawancara di kanal YouTube Refly Harun, Minggu (19/7/2025). Dalam kesempatan itu, Eggi mempertanyakan sikap Amnesty International yang dinilainya kurang responsif terhadap laporan yang ia ajukan.
“Apa proteksinya dari Amnesty International? Kita tidak memaksa, cuma bertanya. Kalian bikin NGO ini kan manfaatnya supaya dinikmati banyak orang dalam konteks pelanggaran hak asasi. Tapi kita sudah jelas kayak gini dianggap tidak penting,” ujar Eggi.
Meski menyayangkan tidak adanya respons, Eggi menegaskan bahwa upaya pelaporan tersebut bertujuan untuk mencari kejelasan dan perlindungan atas dugaan pelanggaran hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar mengenai pejabat publik.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Amnesty International Indonesia belum memberikan keterangan resmi terkait pernyataan Eggi Sudjana tersebut.
Sebelumnya, isu mengenai dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo telah beberapa kali mencuat ke publik. Namun, pihak Istana dan berbagai instansi pendidikan telah membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa dokumen pendidikan Presiden Jokowi adalah sah dan dapat diverifikasi.