Mengerikan! Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi Kadaluarsa di Garut Tewaskan 13 Orang, Termasuk Warga Sipil

  • Bagikan

Warta1.id – Ledakan hebat terjadi saat proses pemusnahan amunisi di Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD, Garut, pada Senin pagi (12/6/2025), menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya adalah warga sipil, sementara empat lainnya merupakan anggota militer.

Insiden tersebut memicu sorotan publik terhadap prosedur keamanan serta kehadiran warga sipil di sekitar lokasi militer yang dinilai berisiko tinggi.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Wahyu Yudhayana, ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Sebelumnya, tim TNI telah melakukan pengecekan personel dan lokasi sesuai prosedur keamanan. Pemusnahan dilakukan di dua lubang sumur untuk menghilangkan amunisi yang sudah tidak aktif, dengan satu lubang tambahan disiapkan untuk menghancurkan sisa detonator.

Baca Juga :  Paguyuban Dam Truk Rowosari Semarang Perbaiki Jalan Berlubang di Jembatan Klipang

Namun, ledakan besar yang tak terduga justru terjadi di lubang tempat penghancuran detonator, menyebabkan korban jiwa.

RSUD Pameungpeuk menerima seluruh korban ledakan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Dokter Aziz Akhmad mengonfirmasi tidak ada korban luka yang dirawat.

“Untuk korban yang hidup, saat ini tidak ada yang dirawat. Semua korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat tiba,” jelasnya.

Baca Juga :  Tina Talisa Resmi Ditunjuk Sebagai Staf Khusus Wakil Presiden Gibran Rakabuming

Kapuspen TNI Kristomei Sianturi mengungkapkan bahwa kehadiran warga sipil di sekitar lokasi pemusnahan berkaitan dengan kebiasaan masyarakat sekitar yang mendekat setelah peledakan untuk mengumpulkan sisa logam bernilai jual seperti tembaga dan besi.

Lokasi pemusnahan diketahui merupakan lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), yang sudah sering digunakan untuk kegiatan serupa.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan duka mendalam atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa investigasi tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan.

“Proses investigasi sedang berlangsung dan kami akan tetap memedomani standar prosedur keamanan yang berlaku,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Baca Juga :  Warung Tak Berizin di Sepanjang Jalan Harjosari Diduga Langgar Perda

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban, baik dari kalangan militer maupun sipil.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Mari bersama kita kirimkan doa untuk mereka,” ucapnya dalam unggahan media sosial.

Peristiwa tragis ini menjadi pengingat pentingnya peninjauan ulang terhadap standar operasional prosedur dalam kegiatan militer, serta perlunya pengamanan ekstra untuk mencegah warga sipil berada di area berbahaya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *