Pengendara Motor Tewas Akibat Ledakan, Isi Perut Terburai Keluar, Diduga Bawa Bubuk Petasan

  • Bagikan

Warta1.id – Seorang pengendara motor berinisial AA (19) tewas dalam sebuah ledakan setelah terjatuh bersama kendaraannya di Jalan Nasional Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Selasa (25/3/2025) malam. Pihak kepolisian menduga kuat ledakan itu berasal dari bubuk mesiu yang dibawa korban.

Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan bahwa insiden ini berawal dari kecelakaan lalu lintas yang melibatkan AA dan seorang pengendara sepeda kayuh sekitar pukul 21.30 WIB.

Baca Juga :  Malam ke-29 Ramadhan, Ribuan Jamaah Padati Markas Majelis Taklim Ahad Pagi Annur

“Dari olah TKP (tempat kejadian perkara), kami mendapati kendaraan korban sempat berbenturan dengan sepeda pancal, lalu jatuh dan terseret beberapa meter sebelum terjadi ledakan,” ujar Arif saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa malam.

Pihak kepolisian menduga ledakan tersebut menjadi penyebab utama kematian korban. “Dari hasil olah TKP, kami mendapati jejak-jejak bubuk mesiu di sekitar tubuh korban, baik di lengan maupun di perut. Kami juga menemukan beberapa selongsong bahan petasan atau bahan kembang api,” tambahnya.

Baca Juga :  Miris! Warga Karang Joho Hidup Sebatang Kara dalam Kondisi Memprihatinkan

Arif menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi mata, muncul percikan api ketika AA dan motornya jatuh dan terseret di jalan raya. Beberapa saat kemudian, ledakan keras terjadi.

“Ledakan itu menyebabkan luka besar di perut korban hingga mengakibatkan isi perut keluar. Menurut keterangan pihak medis, hal inilah yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Arif.

Baca Juga :  Polemik Hukuman Mati Susanti, Pemerintah Justru Buka Kembali Pengiriman PMI ke Arab Saudi

Polisi saat ini masih menyelidiki lebih lanjut sumber bubuk mesiu yang dibawa oleh korban dan apakah bahan tersebut akan digunakan untuk membuat petasan.

Terkait identitas korban, Arif mengungkapkan bahwa AA adalah warga Kabupaten Ponorogo yang tengah menempuh pendidikan di sebuah madrasah di pondok pesantren Blitar. “Kami akan mendalami dari mana korban mendapatkan bahan peledak tersebut,” tutupnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *