Jalan Jangli Tlawah Semarang Ambles, Akses Warga Terganggu

  • Bagikan

Warta1.id – Jalan Jangli Tlawah di Kecamatan Candisari, Kota Semarang, mengalami ambles dan longsor pada Kamis (20/3/2025). Akibat kejadian ini, akses warga menjadi terganggu karena jalan tersebut merupakan jalur vital bagi masyarakat sekitar.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa jalan yang ambles telah ditutupi terpal, serta papan peringatan dipasang untuk menghindari kendaraan maupun pejalan kaki melintas di area berbahaya tersebut.

Slamet (40), warga RT 09 RW 05 Kelurahan Karanganyar Gunung, mengatakan bahwa tanda-tanda amblesnya jalan sudah terlihat sejak Rabu (19/3/2025) sore. Menurutnya, tanah mulai bergerak setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Baca Juga :  Tamparan Keras Aparat Penegak Hukum Tentang Pernyataan Anak Pelaku Penjual Rokok Ilegal Yang Kontrofersi

“Awalnya tanah mengalami pergerakan dan retak-retak. Puncaknya tadi habis sahur, tanah itu terlihat goyang-goyang setiap beberapa menit,” ujar Slamet.

Sekitar pukul 06.00 WIB, Slamet yang tinggal di dekat lokasi kejadian mendengar suara gemuruh keras. Saat keluar rumah untuk mengecek, ia mendapati jalan sudah ambles.

“Harapannya bisa segera diperbaiki. Saya punya usaha menjahit di rumah, banyak pelanggan yang lewat jalan ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Lukisan "Tikus dalam Burung Garuda" Karya Rokhyat, Kritik Sosial yang Mengundang Kontroversi

Warga lainnya, Supriyanto, menekankan bahwa Jalan Jangli Tlawah merupakan jalur yang sering dilalui warga, terutama pada pagi hari. Banyak pelajar dari SMPN 17 Kota Semarang serta warga yang menuju Tembalang dan Candi Golf menggunakan jalan ini.

“Jalan ini sangat ramai saat pagi, terutama anak-anak sekolah dan pekerja. Amblesnya tanah ini sangat mengganggu aktivitas warga,” ungkapnya.

Baca Juga :  Membangun Pilar Integritas: Realita News Kuatkan Komitmen pada Akurasi dan Etika Jurnalisme

Supriyanto memperkirakan panjang jalan yang terdampak mencapai 100 meter. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, akses masyarakat menjadi terganggu.

“Beruntung tidak ada orang yang melintas saat jalan ambles. Tapi, kontur tanah di sini memang rawan bergerak, bagian depan jalan juga sudah mulai menurun,” ujarnya.

Hingga saat ini, warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan agar akses kembali normal dan tidak membahayakan pengguna jalan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *